Acara Peresmian Monumen Pesawat AS 202 Pusat Latihan Aerosport Haruman Jingga, Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Kandungora, Garut, Kamis (5/6/2025).
GARUT BERKABAR, Kadungora – Sebuah tonggak baru dalam pengembangan potensi wisata edukatif dan olahraga kedirgantaraan diresmikan di Kabupaten Garut. Monumen Pesawat AS 202 Bravo yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Kadungora, resmi diresmikan oleh Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, pada Kamis (5/6/2025).
Peresmian monumen ini menandai langkah maju Kabupaten Garut dalam menghadirkan ikon baru yang tidak hanya memikat secara visual, tetapi juga menyimpan nilai historis dan edukatif tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Bupati Syakur menyampaikan rasa bangganya atas keberadaan monumen ini yang menurutnya bukan sekadar ornamen kota, tetapi juga wujud kesungguhan pemerintah daerah dalam membangun daerah berbasis potensi lokal. Ia juga mengenang pengalamannya di lokasi pelatihan Gunung Haruman Jingga saat masih menjabat Ketua KONI Garut.
“Ini adalah tempat istimewa menurut teman-teman Angkatan Udara. Saya juga pernah turun langsung di Haruman Jingga, dan kini dengan adanya monumen ini, menjadi pengingat sekaligus simbol komitmen kita membangun Garut,” ujar Syakur.
Monumen AS 202 Bravo diharapkan menjadi sarana edukasi yang mampu membangkitkan ketertarikan masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap dunia kedirgantaraan yang selama ini dianggap eksklusif dan mahal.
Komandan Kopasgat, Marsda TNI Deny Muis, dalam kesempatan tersebut mengapresiasi sinergi antara Pemkab Garut dan TNI AU, termasuk hibah pesawat legendaris dari Kepala Staf Angkatan Udara untuk dijadikan monumen.
“Pesawat AS 202 Bravo adalah pesawat latih dasar buatan Swiss dan Italia yang digunakan sejak 1981 hingga 2015. Dari sinilah banyak elang-elang udara Indonesia mengawali kariernya,” terang Marsda Deny.
Letkol Sus Aprizal Zulham selaku Ketua Penyelenggara mengungkapkan bahwa pembangunan monumen ini dirancang sebagai medium edukatif dan pemantik semangat dirgantara, sekaligus mempercantik gerbang masuk ke wilayah Kota Garut.
Monumen ini berdiri di atas lahan seluas sekitar 25 meter persegi dan dibangun sejak Januari hingga Maret 2025 dengan dukungan anggaran sekitar 200 juta rupiah dari berbagai pihak, termasuk Bank BJB. (red).