Ketua Umum Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS) Tedi Sutardi menegaskan tidak akan tinggal diam atas pencatutan nama dirinya dan organisasi dalam aksi ilegal. Ia memastikan LIBAS tetap konsisten bergerak di jalur sosial dan kemanusiaan. Jumat, (31/10/2025).
Tedi Sutardi: _”LIBAS Bukan Alat Tekan, Jangan Bawa-Bawa Nama Kami untuk Kepentingan Pribadi”_
GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Ketua Umum Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS), Tedi Sutardi, menyatakan kegeramannya atas tindakan oknum yang mencatut nama dirinya dan organisasi LIBAS untuk mengambil paksa kendaraan hasil penarikan (repo) di kantor Adira Finance.
Insiden ini mencuat setelah beredar kabar adanya seseorang yang mengaku “orang dekat” Ketua LIBAS saat mendatangi pihak leasing, bahkan dengan berani membawa-bawa nama Tedi Sutardi demi memuluskan aksinya.
Langkah tersebut memicu kebingungan di internal Adira serta keresahan publik, karena mengesankan keterlibatan Ketua LIBAS dalam perbuatan yang melanggar hukum.
Tedi Sutardi Tegas: “Itu Pencatutan, Bukan Perintah Saya!”
Dalam pernyataannya, Tedi menegaskan dirinya sama sekali tidak pernah memberi izin, kuasa, atau instruksi kepada siapa pun terkait urusan penarikan kendaraan.
“Saya sampaikan tegas, tidak ada satu pun anggota atau pengurus LIBAS yang saya perintahkan untuk urusan repo kendaraan. Kalau ada yang bawa nama saya, itu murni pencatutan. Saya tidak akan diam,” ujar Tedi di Garut, Rabu (31/10/2025).
Tedi menegaskan bahwa LIBAS merupakan organisasi sosial yang fokus pada kegiatan kemasyarakatan, advokasi publik, serta aksi kemanusiaan — bukan kelompok yang digunakan untuk menekan pihak lain.
“LIBAS bukan preman. Kami tidak menakut-nakuti siapa pun. Kalau ada yang menggunakan nama LIBAS untuk hal kotor, dia bukan bagian dari kami,” tegasnya.
Oknum Gunakan Nama LIBAS untuk Tekan Pihak Leasing
Berdasarkan informasi yang diterima, oknum tersebut datang ke kantor Adira dan mengaku memiliki restu dari Ketua LIBAS Garut untuk mengambil motor repo. Namun, pihak leasing yang curiga kemudian melakukan klarifikasi dan menemukan bahwa klaim itu tidak benar.
Mengetahui hal tersebut, Tedi langsung memerintahkan jajarannya menelusuri identitas dan motif pelaku.
“Begitu saya tahu, saya langsung minta anggota telusuri siapa dia. Jangan coba-coba main nama saya,” ungkap Tedi.
Siap Tempuh Jalur Hukum
Tedi Sutardi menegaskan akan menempuh jalur hukum jika terbukti ada unsur pencatutan nama dirinya atau organisasi LIBAS.
“Ini bukan soal kecil. Nama baik organisasi dan pribadi saya dipertaruhkan. Kalau terbukti ada niat jahat, akan kami laporkan,” katanya tegas.
Ia juga mengingatkan seluruh jajaran LIBAS di tingkat kecamatan dan desa agar menjaga nama baik organisasi dan menghindari tindakan yang bisa menimbulkan fitnah atau persoalan hukum.
Imbauan untuk Publik dan Pihak Leasing
Sebagai langkah antisipasi, Tedi mengimbau masyarakat dan perusahaan leasing agar tidak mudah percaya pada siapa pun yang mengatasnamakan LIBAS tanpa bukti identitas dan surat tugas resmi.
“Kalau ada yang datang membawa nama saya atau organisasi, konfirmasi dulu. Kami terbuka dan siap diklarifikasi kapan saja,” ujarnya.
Tedi juga mengapresiasi langkah hati-hati pihak Adira Finance yang tidak langsung mempercayai klaim sepihak dari oknum tersebut.
LIBAS Tetap Fokus di Jalur Sosial
Meski diterpa isu miring, Tedi menegaskan bahwa LIBAS tetap fokus pada kegiatan sosial, advokasi publik, pendidikan, dan kemanusiaan.
“Kami berdiri di atas komitmen moral dan sosial. LIBAS akan terus berbuat nyata untuk masyarakat, bukan mencoreng nama lewat tindakan kotor,” pungkasnya.(red)
Penulis : Rizky
Editor : Admin
Sumber Berita : LIBAS (Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa)

 
					





 
						 
						 
						 
						