“Terima kasih banyak, kemasannya jadi bagus. Semoga UKM semakin maju dan sukses,” ucapnya penuh bahagia.
Diskop UKM Kabupaten Garut sedang aktif mempromosikan Mobil Layanan Desain Kemasan (MOYAN) untuk membantu pelaku usaha mikro, termasuk di Desa Sukamurni, Kecamatan Cilawu.
Layanan MOYAN di Desa Sukamurni bertujuan untuk meningkatkan daya saing usaha mikro melalui penyediaan desain kemasan gratis. Kepala Bidang Pengembangan Usaha Koperasi dan Usaha Mikro Diskop UKM Garut, Yadi Arriyadi, menyebutkan bahwa Desa Sukamurni adalah titik kesembilan dari 18 desa di Kecamatan Cilawu yang menerima layanan ini. Desa tersebut dipilih karena memiliki potensi usaha mikro yang besar.
Selain desain kemasan, Diskop UKM juga menawarkan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP), dan sertifikasi halal _self declare_.
“Produk makanan dan minuman olahan yang mendapatkan desain kemasan di sini juga difasilitasi dengan sertifikasi halal _self declare_,” ujar Yadi.
Dalam satu hari, Diskop UKM Kabupaten Garut mampu melayani 20 pelaku usaha mikro untuk pembuatan desain kemasan. Selama sembilan hari pelaksanaan, sekitar 180 pelaku usaha mikro telah menerima layanan ini. Yadi berharap program MOYAN dapat terus berlanjut dan menjangkau kecamatan lain di Kabupaten Garut, khususnya wilayah Garut bagian selatan.
“Kami melaksanakan layanan secara jemput bola dari pukul 09.00 hingga 16.00. Kami berharap layanan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku usaha mikro di desa tersebut,” katanya.
Yadi juga berharap layanan ini dapat membantu para pelaku usaha mikro dalam mengembangkan usaha mereka, meningkatkan daya saing, serta menciptakan ekosistem dan jaringan yang lebih luas untuk meningkatkan omzet.
“Kami berharap masyarakat atau pelaku usaha mikro di Kabupaten Garut dapat mengetahui dan memanfaatkan layanan ini,” tambahnya.
Kepala Desa Sukamurni, Ajat Sudrajat, menyampaikan terima kasih atas layanan yang diberikan oleh Diskop UKM. Menurutnya, Desa Sukamurni memiliki potensi UMKM yang beragam, termasuk makanan ringan dan olahan susu.
Desa Sukamurni adalah salah satu desa penghasil susu dengan produksi hampir 2.500 liter per hari. Selain itu, terdapat juga home industry lain seperti cuankie yang dijual di pasaran.
“Kami berharap produk UMKM asal Desa Sukamurni dapat merambah ke supermarket dan minimarket,” ungkap Ajat. (DK)
Share this content: @GarutBerkabar