Pelaksanaan Salat Iduladha 1446 H/2025 M yang berlangsung di Lapangan Oto Iskandar Di Nata, Kecamatan Garut Kota, pada Jum’at (6/6/2025).
GARUT BERKABAR, Garut Kota – Dalam suasana khidmat Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Bupati Garut Abdusy Syakur Amin mengajak masyarakat untuk meneladani nilai keikhlasan dan pengorbanan yang ditunjukkan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Seruan ini ia sampaikan saat mengikuti Salat Iduladha di Lapangan Oto Iskandar Di Nata, Kecamatan Garut Kota, Jumat (6/6/2025).
Salat Iduladha kali ini dipimpin oleh Imam KH. Mohammad Sufina, Ketua DKM Masjid Agung Garut, dan Khotib KH. Rd. Amin Muhyidin Maolani, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Kabupaten Garut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Bupati Syakur menekankan pentingnya menanamkan semangat Iduladha sebagai refleksi dari ketaatan mutlak kepada Allah SWT, serta menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama.
“Iduladha adalah peringatan agung tentang pengorbanan dan keimanan. Ini saat yang tepat untuk tidak hanya menyembelih hewan kurban, tapi juga ego kita, waktu kita, bahkan rezeki kita demi membantu sesama,” ujar Bupati.
Ia juga mendoakan ribuan jamaah haji asal Garut yang saat ini tengah menunaikan ibadah di Tanah Suci, dan berharap seluruhnya dapat kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan menjadi haji yang mabrur.
“Mari kita doakan 2.065 jamaah kita yang sedang berhaji, semoga dimudahkan Allah SWT dan kembali dengan selamat,” ucapnya.
Lebih jauh, Bupati Syakur mengajak masyarakat menjadikan semangat Iduladha sebagai energi kolektif dalam membangun Garut. Ia menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dalam mendukung program-program prioritas daerah, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga pemberdayaan ekonomi dan peningkatan kualitas layanan publik.
> “Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh dukungan para tokoh agama, pelaku usaha, komunitas, dan seluruh warga Garut agar pembangunan berjalan optimal,” tegasnya.
Sementara itu dalam khutbahnya, KH. Rd. Amin Muhyidin Maolani mengingatkan bahwa Iduladha bukan sekadar tradisi menyembelih hewan, tapi juga simbol dari ujian keimanan tertinggi. Ia mengangkat kisah Nabi Ibrahim AS yang siap mengorbankan anaknya demi menjalankan perintah Allah SWT, sebuah bukti ketundukan dan cinta seorang hamba kepada Tuhannya.
“Nabi Ibrahim rela memberikan segalanya kepada Allah, bahkan anak tercintanya. Ini bukan sekadar cerita, tapi teladan sepanjang masa,” ungkap KH. Amin dalam khutbahnya.(red).
Penulis : Admin
Editor : Rizkq
Sumber Berita : Diskominfo.Kab.Garut