Generasi Gen Z: Persepsi Terhadap Partisipasi Politik dan Menolak Golput

- Jurnalis

Kamis, 1 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Asep Yusup. Pemilih Milenial atau Gen Z, siap menyongsong Demokrasi No Golput. Kamis, (1/01/2024).

Asep Yusup. Pemilih Milenial atau Gen Z, siap menyongsong Demokrasi No Golput. Kamis, (1/01/2024).

GARUT BERKABAR Tarogong Kidul – Generasi Z, yang merupakan kelompok individu yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, kini menjadi pemain kunci dalam arena politik. Salah satu topik yang mendapatkan sorotan dalam kalangan Gen Z adalah partisipasi dalam pemilihan umum dan pandangan terhadap golput. Kamis, (1/01/2024).

 

Asep Yusup Menuturkan, Dalam beberapa tahun terakhir, ada pergeseran persepsi yang signifikan di kalangan Gen Z terkait dengan ketidak setujuan terhadap golput. Dalam menghadapi berbagai tantangan global dan isu-isu penting seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, dan ketidaksetaraan sosial, Generasi Z semakin menyadari bahwa suara politik mereka memiliki dampak nyata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

“Salah satu faktor yang memengaruhi perubahan ini adalah akses yang lebih besar terhadap informasi melalui internet dan media sosial. Gen Z tumbuh dalam era di mana teknologi dan internet merajai kehidupan sehari-hari mereka. Mereka lebih mampu mengakses berita dan mendapatkan informasi tentang kandidat politik secara instan. Hal ini membuka mata mereka terhadap kepentingan terlibat dalam proses politik”, Ujar, Asep.

Baca Juga :  Pelatihan VSAT di Garut oleh BAKTI Kemenkominfo: Dorong SDM Lokal Lebih Kompeten di Bidang Telekomunikasi

 

Selain itu Asep, sebagai Gen Z juga dikenal sebagai generasi yang peduli dengan isu-isu sosial dan lingkungan. Mereka mendorong perubahan positif dan berkomitmen untuk melibatkan diri dalam perubahan tersebut melalui partisipasi dalam proses demokratis, termasuk pemilihan umum. Golput dianggap sebagai tindakan apatis yang bertentangan dengan nilai-nilai mereka yang mementingkan perubahan positif.

 

“Peran media sosial juga memainkan peran penting dalam membentuk persepsi ini. Gen Z aktif di platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok, di mana mereka dapat berbagi pandangan politik, memotivasi teman-teman sebaya untuk memilih, dan menyebarkan informasi politik dengan cepat. Hal ini membentuk semangat kolaboratif dan mengurangi stigma terhadap partisipasi politik”. Ungkap, Asep.

 

lebih lanjut Asep Yusup, Dalam diskusi tentang persepsi terhadap golput dengan beberapa teman sebayanya, beberapa diantara pemuda Gen Z menyatakan bahwa mereka melihatnya sebagai bentuk pembiaran ketidakpuasan terhadap sistem. Sebaliknya, mereka lebih memilih untuk berpartisipasi dalam pemilihan dan menggunakan suara mereka sebagai alat untuk menyuarakan perubahan.

Baca Juga :  Tular Nalar Ajak Siswa Leles Cerdas Bermedia Sosial dan Tangkal Hoaks Jelang Pilkada

 

“Penting untuk dicatat bahwa persepsi ini tidak merata di kalangan seluruh Generasi Z. Beberapa anggota Gen Z masih mungkin merasa skeptis terhadap efektivitas partisipasi politik mereka, atau mungkin merasa bahwa sistem politik tidak mencerminkan kepentingan mereka sepenuhnya”, tutur, Asep.

 

Namun demikian, tren yang menunjukkan penolakan terhadap golput di kalangan Gen Z memberikan optimisme terkait masa depan partisipasi politik. Semakin banyak pemuda yang menyadari pentingnya suara mereka dan berkomitmen untuk mengubah dunia melalui aksi politik positif. Dengan semangat ini, Generasi Z membawa harapan baru untuk melibatkan diri dalam pembentukan masa depan politik yang lebih dinamis dan inklusif.

 

“Harapannya, bagi pemilih milnial atau Gen Z dapat ikut andil dalam pesta demokrasi untuk menentukan masa depan bangsa, sekalipun hak pilih nya tidak merubah secara pribadi, tapi minimal merubah bangsa ini melalu kepemimpinan yang di pilihnya dan hal itu akan menjadikan mommentum berharga bagi generasi kita di masa depan yang akan datang” Tandasnya. (DK).

Berita Terkait

MHU Resmi Hadir di Garut, Staf Ahli Bupati Dorong Peningkatan Spiritual Warga
Leuwigoong Tunjukkan Dominasinya di MTQH Garut 2025, Wabup Soroti Nilai Persatuan dan Pemberdayaan UMKM
Bale Pakuan Jadi Pusat Pelayanan dan Budaya: Ribuan Warga Antusias Hadiri “Abdi Nagri Nganjang Ka Warga”
ITG Festival 2025, Bukti Garut Siap Melangkah ke Panggung Global
Pemkab Garut Siap Sambut Jalur KA Baru ke Jateng dan Jatim, Ini Langkah Konkret Dishub
MTQH Ke-45 Resmi Dibuka, Bupati Garut Ajak Jadikan Al-Quran Sebagai Pedoman Hidup
Panen Raya Serentak, Presiden Prabowo dan Gubernur Dedi Mulyadi Tegaskan Komitmen Kedaulatan Pangan
BPKH Fasilitasi 160 Warga Garut Kembali ke Jakarta Lewat Program Balik Kerja 2025
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 16:19 WIB

MHU Resmi Hadir di Garut, Staf Ahli Bupati Dorong Peningkatan Spiritual Warga

Selasa, 15 April 2025 - 09:15 WIB

Leuwigoong Tunjukkan Dominasinya di MTQH Garut 2025, Wabup Soroti Nilai Persatuan dan Pemberdayaan UMKM

Minggu, 13 April 2025 - 13:58 WIB

Bale Pakuan Jadi Pusat Pelayanan dan Budaya: Ribuan Warga Antusias Hadiri “Abdi Nagri Nganjang Ka Warga”

Minggu, 13 April 2025 - 13:47 WIB

ITG Festival 2025, Bukti Garut Siap Melangkah ke Panggung Global

Sabtu, 12 April 2025 - 13:08 WIB

Pemkab Garut Siap Sambut Jalur KA Baru ke Jateng dan Jatim, Ini Langkah Konkret Dishub

Berita Terbaru

Pemerintahan

Garut Fokus Genjot Maturitas SPIP Menuju Level Tertinggi

Rabu, 16 Apr 2025 - 09:06 WIB