Barnas menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai faktor krusial. Satu desa di Kecamatan Cigedug menjadi fokus intervensi karena masalah air.
“Saya menginstruksikan seluruh jajaran untuk memetakan lokasi prioritas dan melakukan kajian cepat,” ujar Barnas.
Barnas berharap kajian oleh para ahli selesai tahun ini agar aksi bisa dimulai pada 2025.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut, Yani Yuliani, menjelaskan Desa Cintanagara di Kecamatan Cigedug adalah salah satu dari lima desa yang menjadi lokasi intervensi.
“Ini rentan bukan rawan. Artinya, akses pangan masih memungkinkan namun ada faktor yang menghambat, seperti ketersediaan air bersih,” kata Yani.
Program “Pegang Tangan” memerlukan sinergi lintas sektor dan OPD. Setelah ini, akan disusun rencana aksi melibatkan berbagai OPD seperti PUPR dan Dinas Kesehatan.
“Kita berharap tidak ada wilayah rentan pangan di Garut, sehingga masyarakat mudah mengakses pangan dan terpenuhi sarana prasarana yang mendukung ketersediaan pangan,” pungkas Yani. (DN)
Share this content: @GarutBerkabar