Dalam pesannya, dr. Helmi Budiman menegaskan bahwa Hari Santri Nasional bukan sekadar perayaan seremonial, tetapi sebuah pengingat akan tanggung jawab besar yang dipikul para santri. “Santri bukan hanya pelajar agama, tetapi juga penjaga moral dan benteng pertahanan nilai-nilai kebangsaan. Mereka memiliki peran penting dalam menjaga keberagaman dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujarnya. Selasa, (22/10/2024).
Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi santri di era modern, di mana perkembangan teknologi dan perubahan sosial menuntut santri untuk tetap relevan tanpa melupakan nilai-nilai luhur yang telah diajarkan di pesantren. “Santri harus siap menghadapi perubahan zaman dengan tetap berpegang teguh pada ajaran agama dan taat kepada kiyai. Pengabdian kepada masyarakat dan negara adalah wujud nyata dari kecintaan kepada agama dan tanah air,” tambahnya.
Helmi Budiman yang dikenal dekat dengan komunitas santri, berharap agar peringatan Hari Santri Nasional ini semakin memperkokoh kontribusi santri dalam pembangunan daerah dan bangsa. Menurutnya, santri memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin masa depan yang mampu mengharmoniskan nilai-nilai keagamaan dengan nasionalisme.
“Santri adalah calon pemimpin bangsa. Dengan nilai-nilai yang mereka pelajari di pesantren, saya yakin mereka akan menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kemajuan bangsa ini,” tutupnya.
Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober merupakan bentuk apresiasi negara atas peran besar santri dalam sejarah perjuangan kemerdekaan dan kontribusinya dalam menjaga keutuhan NKRI hingga saat ini. (Fik)
Medsos