Taupik Hidayat, salah satu warga, menyatakan bahwa aliran air dari hulu sungai sangat besar dan tidak tertampung oleh selokan, yang kemudian mengakibatkan banjir di beberapa titik, termasuk di perumahan Green Hille. Warga perumahan, yang mayoritas berasal dari kalangan menengah ke atas, kini khawatir dengan kondisi tersebut.
Taupik menambahkan bahwa warga sudah berulang kali meminta pemerintah daerah untuk membangun penahan tanah (kirmir) di sepanjang sungai sejak Maret 2024, namun belum ada respons. Kondisi abrasi di sungai yang semakin parah menambah kekhawatiran warga.
“Saya dan warga lainnya sudah mengajukan proposal, namun hingga kini belum ada tanggapan dari pemerintah desa. Kami berharap Dinas PUPR segera mengambil tindakan sebelum bencana semakin buruk,” kata Taupik. (Pemred)
Share this content: @GarutBerkabar