Dalam sambutannya, Helmi Budiman menekankan pentingnya keterlibatan buruh dalam Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian di luar pekerjaan utama mereka. Menurutnya, UMKM dapat menjadi sumber pendapatan tambahan yang potensial bagi buruh, terutama ketika kondisi ekonomi sedang menantang.
“UMKM adalah peluang besar bagi buruh untuk mendapatkan penghasilan tambahan, sekaligus mengembangkan keterampilan wirausaha mereka. Ini bisa membantu meringankan beban ekonomi keluarga dan memberikan masa depan yang lebih baik,” ujar Helmi.
Selain itu, Helmi juga menyoroti pentingnya penyediaan angkutan antar-jemput karyawan. Biaya transportasi yang tinggi sering kali mengurangi pendapatan bersih buruh, sehingga penyediaan angkutan karyawan bisa menjadi solusi yang efektif untuk meringankan beban ekonomi mereka.
“Angkutan karyawan ini sangat penting untuk segera diwujudkan. Dengan adanya angkutan tersebut, para buruh dapat lebih optimal dalam memanfaatkan pendapatan mereka, karena biaya transportasi dapat ditekan,” tambah Helmi.
Program yang diusulkan ini mendapat sambutan positif dari KSBSI FSB NIKEBA. Mereka memandang langkah ini sebagai upaya konkret pemerintah daerah dalam membantu meningkatkan kesejahteraan buruh. Dengan adanya angkutan karyawan dan dukungan terhadap UMKM, diharapkan buruh memiliki peluang yang lebih baik untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar, baik secara online maupun offline.
Selain itu di sisi lain, Helmi juga mengingatkan perusahaan untuk terus memperhatikan pemenuhan hak-hak buruh, termasuk jaminan kesehatan, kesejahteraan, dan upah yang layak. Ia berharap kolaborasi antara pemerintah, serikat buruh, dan perusahaan dapat berjalan dengan baik demi meningkatkan kesejahteraan buruh di Garut.
Acara silaturahmi ini tidak hanya memperkuat kebersamaan antara buruh, serikat pekerja, dan pemerintah, tetapi juga menjadi momen penting untuk membahas langkah-langkah konkret dalam mendukung kesejahteraan buruh ke depan. (Vik)
Medsos