Di Desa Pangeureunan, pembangunan JUT sepanjang 550 meter baru terealisasi sepanjang 250 meter. Sedangkan di Desa Simpen Kaler, Haeruman menyebutkan pembangunan jalan yang didanai oleh Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) baru mencapai 300 meter.
Haeruman berharap pembangunan JUT ini dapat selesai tepat waktu sehingga akses pengangkutan hasil pertanian bisa dimanfaatkan oleh petani dan masyarakat. Desa Pangeureunan memiliki potensi besar dalam komoditas tembakau.
“Hamparannya cukup luas. Musim hujan saat ini, lahan-lahan ini akan ditanami jagung setelah tanaman tembakau selesai. Mudah-mudahan bantuan jalan ini bisa dimanfaatkan maksimal. Saya menyarankan kepada kepala desa untuk membuat Perdes, sehingga setiap pengangkutan barang melalui jalan ini ada kontribusi untuk perbaikan selanjutnya,” ujar Haeruman.
Haeruman juga menyoroti pembangunan JUT di Desa Simpen Kaler yang menurutnya masih kurang dalam progres. Ia meminta pihak penyedia untuk mempercepat penyelesaian jalan ini.
“Yang pada akhirnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di sini. Secara kualitas cukup bagus, tetapi saya menyarankan agar di ujung sebelah sana kualitasnya lebih ditingkatkan lagi,” tandasnya. (DD)
