
GARUT BERKABAR, Garut Kota – Menghadapi musim hujan yang diperkirakan berlangsung hingga Mei 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait penanganan bencana. Rapat yang dipimpin langsung oleh Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, pada Selasa (4/3/2025) di Ruang Pamengkang, Kecamatan Garut Kota, ini membahas strategi mitigasi serta langkah-langkah konkret dalam mengurangi risiko bencana di wilayah Garut.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Syakur menegaskan pentingnya identifikasi penyebab bencana yang sering terjadi di daerahnya. Menurutnya, langkah preventif yang tepat akan sangat berpengaruh dalam menekan dampak bencana di masa mendatang.
“Kami ingin masyarakat juga aktif terlibat dalam upaya pencegahan bencana. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita bersama,” ujar Syakur. Ia menambahkan bahwa dalam waktu dekat, seluruh kecamatan akan melaksanakan gerakan mitigasi bencana secara serentak bersama masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Bayongbong Jadi Fokus Mitigasi
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, mengungkapkan bahwa Kecamatan Bayongbong menjadi wilayah yang paling rentan terhadap bencana. Jika tidak segera ditangani, dampaknya bisa meluas hingga merusak puluhan hektare lahan pertanian.
“Pak Bupati sudah meminta kepada seluruh kepala SKPD agar segera bertindak sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing,” kata Nurdin.
Sebagai tindak lanjut, Pemkab Garut akan mencanangkan gerakan penanganan bencana secara mandiri di setiap kecamatan pada Rabu (5/3/2025). Untuk tingkat kabupaten, kegiatan ini akan dipusatkan di Bayongbong sebagai bentuk keseriusan dalam mengatasi bencana hidrometeorologi.
“Masyarakat harus berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Kami berharap pencanangan ini bisa menjadi pemicu agar semua pihak terlibat dalam upaya mitigasi,” tambahnya.
Menurut data BMKG, curah hujan di Garut diperkirakan tetap tinggi hingga Mei 2025. Oleh karena itu, Pemkab Garut telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif, termasuk kemungkinan menerapkan status tanggap darurat jika kondisi semakin parah.
“Jika bencana berskala besar dan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat, maka Pemkab akan mengambil langkah tanggap darurat, termasuk penggunaan dana Belanja Tidak Terduga (BTT),” pungkas Nurdin.
Pemkab Garut berharap dengan strategi yang telah disiapkan, dampak bencana dapat ditekan dan masyarakat semakin sadar akan pentingnya mitigasi dalam menghadapi cuaca ekstrem.(Uj).
Penulis : Admin
Editor : Rizkq
Sumber Berita : Diskominfo Kab.Garut