Loading Now

Kisahku Menjadi Jurnalis : Antara Suka,Duka, Perih, Pedih dan Bahagia Saat di Lapangan

(Oleh: Pemred Garutberkabar.com)

Saat di mulainya pekerjaan dan perjalanan sebagai seorang jurnalis sering kali diwarnai oleh berbagai pengalaman yang penuh warna. Ini adalah sebuah kisah tentang suka, duka, perih, pedih, dan juga kebahagiaan yang tak terlupakan saat berada di lapangan.

Awal mula menjadi jurnalis mungkin dimulai dengan rasa antusiasme yang tinggi. Ada kebanggaan tersendiri ketika tulisan pertama kali diterbitkan atau ketika laporan pertama kali disiarkan. Namun, seiring berjalannya waktu, realitas di lapangan mulai menunjukkan wajahnya yang sebenarnya.

Berada di tengah-tengah kejadian, terkadang dalam situasi yang berbahaya, menguji keberanian dan keteguhan hati seorang jurnalis. Meliput peristiwa bencana alam, konflik, atau tragedi kemanusiaan, sering kali memberikan perasaan perih dan pedih yang mendalam.

Di sisi lain, ada momen-momen bahagia yang juga dirasakan. Saat sebuah berita investigasi berhasil mengungkap kebenaran atau ketika cerita yang diangkat memberikan dampak positif bagi masyarakat, itulah saat di mana kebahagiaan dan kepuasan batin tak terelakkan. Ada rasa bangga ketika mampu memberikan suara kepada mereka yang tak terdengar, ketika cerita yang disampaikan mampu menggugah kesadaran publik.

Perjalanan ini adalah tentang mengatasi segala rintangan dan tetap berdiri teguh meski terkadang ada banyak air mata yang jatuh. Suka, duka, perih, pedih, dan bahagia semuanya menjadi bagian tak terpisahkan dari profesi ini. Semua pengalaman ini menjadikan perjalanan seorang jurnalis bukan hanya sebuah pekerjaan, tetapi juga sebuah panggilan hidup yang berarti.

Share this content: