Kisahku Menjadi Jurnalis : Antara Suka,Duka, Perih, Pedih dan Bahagia Saat di Lapangan

- Jurnalis

Sabtu, 24 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Oleh: Pemred Garutberkabar.com)

Saat di mulainya pekerjaan dan perjalanan sebagai seorang jurnalis sering kali diwarnai oleh berbagai pengalaman yang penuh warna. Ini adalah sebuah kisah tentang suka, duka, perih, pedih, dan juga kebahagiaan yang tak terlupakan saat berada di lapangan.

Awal mula menjadi jurnalis mungkin dimulai dengan rasa antusiasme yang tinggi. Ada kebanggaan tersendiri ketika tulisan pertama kali diterbitkan atau ketika laporan pertama kali disiarkan. Namun, seiring berjalannya waktu, realitas di lapangan mulai menunjukkan wajahnya yang sebenarnya.

Berada di tengah-tengah kejadian, terkadang dalam situasi yang berbahaya, menguji keberanian dan keteguhan hati seorang jurnalis. Meliput peristiwa bencana alam, konflik, atau tragedi kemanusiaan, sering kali memberikan perasaan perih dan pedih yang mendalam.

Di sisi lain, ada momen-momen bahagia yang juga dirasakan. Saat sebuah berita investigasi berhasil mengungkap kebenaran atau ketika cerita yang diangkat memberikan dampak positif bagi masyarakat, itulah saat di mana kebahagiaan dan kepuasan batin tak terelakkan. Ada rasa bangga ketika mampu memberikan suara kepada mereka yang tak terdengar, ketika cerita yang disampaikan mampu menggugah kesadaran publik.

Perjalanan ini adalah tentang mengatasi segala rintangan dan tetap berdiri teguh meski terkadang ada banyak air mata yang jatuh. Suka, duka, perih, pedih, dan bahagia semuanya menjadi bagian tak terpisahkan dari profesi ini. Semua pengalaman ini menjadikan perjalanan seorang jurnalis bukan hanya sebuah pekerjaan, tetapi juga sebuah panggilan hidup yang berarti.
Baca Juga :  Sekda Garut Pastikan Anggaran Hibah Pemilihan 2024 Sesuai Aturan Kemendagri

Berita Terkait

Dorong Ekonomi Hijau, Menteri Kehutanan Tinjau Pengolahan Kopi Agroforestri di Garut
Husnul Khotimah Nahkodai IBI Cabang Garut 2023-2028, Fokus Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Api Lalap Rumah Warga di Pasirwangi, Kerugian Capai Rp6 Juta Tanpa Korban Jiwa
Program BUMDes dan Desa Wisata Hebat Wilayah III Diluncurkan, Garut Dorong Desa Jadi Motor Pembangunan
Klinik Mata Cicendo Garut 2 Resmi Dibuka, Masyarakat Tak Perlu Lagi Jauh ke Bandung
Gebyar Kreativitas: Guru dan Siswa TK Garut Unjuk Prestasi dan Karakter di Panggung Akhir Pekan
Jabar Luncurkan Reformasi Pendidikan Total 2025
Dongeng Pelajar Semarakkan Peringatan 77 Tahun Wafat R.A. Lasminingrat di Garut
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 14:37 WIB

Dorong Ekonomi Hijau, Menteri Kehutanan Tinjau Pengolahan Kopi Agroforestri di Garut

Kamis, 8 Mei 2025 - 12:39 WIB

Husnul Khotimah Nahkodai IBI Cabang Garut 2023-2028, Fokus Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Senin, 5 Mei 2025 - 05:20 WIB

Api Lalap Rumah Warga di Pasirwangi, Kerugian Capai Rp6 Juta Tanpa Korban Jiwa

Rabu, 30 April 2025 - 20:58 WIB

Program BUMDes dan Desa Wisata Hebat Wilayah III Diluncurkan, Garut Dorong Desa Jadi Motor Pembangunan

Selasa, 29 April 2025 - 15:47 WIB

Klinik Mata Cicendo Garut 2 Resmi Dibuka, Masyarakat Tak Perlu Lagi Jauh ke Bandung

Berita Terbaru