Garut Tegaskan Komitmen Hapus Praktik Sunat Perempuan Lewat Kolaborasi Lintas Sektor

- Jurnalis

Selasa, 17 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelaksanaan Sosialisasi dan Penggalangan Komitmen Pencegahan Sunat Perempuan yang berlangsung di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jalan Raya Proklamasi, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (16/6/2025).

GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Komitmen penghapusan praktik sunat perempuan semakin diperkuat di Kabupaten Garut. Pimpinan Daerah (PD) ‘Aisyiyah Garut bersama Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menggelar kegiatan Sosialisasi dan Penggalangan Komitmen Pencegahan Sunat Perempuan, bertempat di Aula Dinas Kesehatan, Senin (16/6/2025).

Dalam kegiatan tersebut, dr. Astuti, perwakilan Kementerian Kesehatan RI, menyampaikan bahwa Garut termasuk satu dari 11 kabupaten/kota yang menjadi lokasi proyek percontohan nasional dalam upaya pencegahan kekerasan, termasuk sunat perempuan, sejak 2023 hingga 2025.

“Garut menjadi salah satu wilayah pilot project bukan hanya dari Kementerian Kesehatan, tapi juga dari Bappenas,” ujar dr. Astuti. Ia menekankan bahwa praktik sunat perempuan masuk dalam kategori kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Baca Juga :  Apresiasi Kepedulian : Yudha Puja Turnawan Terima Penghargaan Penanggulangan Bencana

Mengutip data dari Survei Kesehatan Reproduksi Nasional (SPHRN), dr. Astuti menyebutkan bahwa sekitar 41,6% perempuan Indonesia pernah mengalami sunat perempuan. Jawa Barat sendiri tercatat sebagai salah satu dari 10 provinsi dengan angka kasus tertinggi berdasarkan Riskesdas.

Pemerintah pusat, lanjutnya, telah menguatkan komitmen ini melalui Peraturan Menteri Kesehatan No. 2 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Reproduksi, yang secara tegas melarang praktik tersebut.

“Kami berupaya mendorong tenaga kesehatan untuk mengedepankan edukasi, bukan pelayanan terhadap praktik sunat perempuan,” tambahnya.

Senada dengan hal itu, dr. Tri Cahyo Nugroho dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah preventif dengan memberikan edukasi kepada tenaga kesehatan. Ia mengungkapkan bahwa selama 2024 tercatat ada tiga permintaan layanan sunat perempuan, namun seluruhnya berhasil dicegah melalui pendekatan edukatif.

Baca Juga :  Garut Genjot Produksi Kentang Lewat Program UPLAND Seluas 480 Hektare

“Kami tegaskan tidak ada layanan sunat perempuan di fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun swasta di Garut,” tegasnya. Ia juga menyebut pentingnya pendataan di tingkat Posyandu dan PAUD untuk memastikan tidak ada lagi praktik tersembunyi.

Sementara itu, Ketua PD ‘Aisyiyah Garut, Eti Nurul Hayati, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan mendukung upaya penghentian praktik perlukaan genital perempuan melalui edukasi, kemitraan lintas sektor, dan pelibatan aktif masyarakat.

“Kami ingin menciptakan agen-agen perubahan yang bisa menyampaikan informasi secara luas ke masyarakat,” tutur Eti. Ia menambahkan bahwa kegiatan berlangsung selama dua hari, dengan total 90 peserta dari berbagai unsur masyarakat dan organisasi perempuan.(red).

Penulis : Admin

Editor : Rizky

Sumber Berita : Diskominfo Kab.Garut

Follow WhatsApp Channel garutberkabar.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dorong Prestasi dan Fasilitas Olahraga, Wagub Jabar Tinjau Kejuaraan Renang di Garut
Fun Bike ISSI Garut 2025, Bupati Syakur: Gowes Sehat, Silaturahmi Erat, Wisata Terangkat
Liga 4 Piala Gubernur Jabar 2025 Resmi Kick Off di Garut: Sepak Bola Jadi Motor Penggerak Ekonomi Daerah
Dorong Gerakan Bersih dari Hulu, Bupati Garut Tegaskan Komitmen Kurangi Sampah Lewat Aksi Bersih Nyata 2025
West Java Swimming Championship 2025, Bukti Sinergi Garut Majukan Olahraga dan Ekonomi Daerah
Ajang Office Idol di Dispora Garut, Ruang Kreatif ASN untuk Sehat, Bahagia, dan Produktif
Garut Siap Jadi Lokasi Percontohan Nasional Program ICARE, Bupati Tegaskan Dukungan Penuh untuk Integrasi Kentang dan Domba
Sinergi Polsek Sukawening dan Forkopimcam: Gotong Royong Pulihkan Lingkungan Pasca Banjir di Kampung Cipeucang
Berita ini 21 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 27 Oktober 2025 - 18:41 WIB

Dorong Prestasi dan Fasilitas Olahraga, Wagub Jabar Tinjau Kejuaraan Renang di Garut

Senin, 27 Oktober 2025 - 00:59 WIB

Fun Bike ISSI Garut 2025, Bupati Syakur: Gowes Sehat, Silaturahmi Erat, Wisata Terangkat

Minggu, 26 Oktober 2025 - 19:26 WIB

Liga 4 Piala Gubernur Jabar 2025 Resmi Kick Off di Garut: Sepak Bola Jadi Motor Penggerak Ekonomi Daerah

Minggu, 26 Oktober 2025 - 12:10 WIB

West Java Swimming Championship 2025, Bukti Sinergi Garut Majukan Olahraga dan Ekonomi Daerah

Jumat, 24 Oktober 2025 - 19:40 WIB

Ajang Office Idol di Dispora Garut, Ruang Kreatif ASN untuk Sehat, Bahagia, dan Produktif

Berita Terbaru