GARUT BERKABAR – Di tengah arus evolusi industri dan kemajuan teknologi, Sistem Tenaga Listrik (Sutet) menjelma menjadi tulang punggung vital yang menghubungkan sumber daya listrik dari pembangkit hingga ke tangan konsumen. Perannya yang krusial tidak hanya berhenti pada penyediaan energi, melainkan juga membawa bersama dampak yang memiliki bobot signifikan. Minggu, (21/01/2024).
Kemanfaatan positif Sutet menjadi hal yang tak terelakkan. Penyediaan akses listrik yang merata membuka pintu bagi kemajuan sosial, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya terpinggirkan. Pertumbuhan ekonomi pun mengalami lonjakan, dengan sektor bisnis dan industri yang mendapat dorongan penting dari ketersediaan listrik yang handal. Tak kalah penting, kemudahan akses terhadap layanan listrik meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Namun, di balik kilau manfaat tersebut, dampak negatif Sutet turut menarik perhatian. Penggusuran lahan demi pembangunan infrastruktur Sutet sering memicu konflik dengan masyarakat lokal, yang terpaksa melepaskan tempat tinggal mereka untuk memberi ruang pada proyek tersebut. Terlebih lagi, risiko lingkungan seperti kerusakan ekosistem menjadi ancaman nyata. Pemasangan jaringan listrik seringkali melewati area dengan keanekaragaman hayati tinggi, membawa potensi kerusakan lingkungan yang bisa berdampak jangka panjang.
Oleh karena itu, sambil Sutet membawa kemajuan, penting untuk merancang dan melaksanakan proyek-proyek ini dengan pertimbangan matang terhadap dampak sosial dan lingkungan. Pendekatan holistik yang mengintegrasikan partisipasi masyarakat, perlindungan lingkungan, dan inovasi teknologi menjadi kunci untuk memaksimalkan manfaat positif Sutet sambil meminimalkan dampak negatifnya. (DK).
Share this content: @GarutBerkabar