
GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut, bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Garut, mengonsolidasikan pengelola data dari seluruh perangkat daerah dalam rangka memperkuat implementasi program Garut Satu Data. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Public Information Center (PIC) Diskominfo Kabupaten Garut, Jalan Pembangunan, Selasa (11/2/2025).
Kepala Diskominfo Kabupaten Garut, Margiyanto, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari kesiapan pemerintah daerah dalam mendukung visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih.
“Kami berupaya memastikan pengelolaan data yang lebih baik sebagai dasar perencanaan pembangunan di Kabupaten Garut,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diskominfo Garut berkomitmen menjadikan data sektoral sebagai fondasi dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Oleh karena itu, berbagai langkah konkret terus dilakukan guna mendukung kebijakan daerah berbasis data yang akurat dan terintegrasi.
Margiyanto juga berharap seluruh pengelola data di perangkat daerah terus meningkatkan komitmen dan loyalitas dalam mengelola serta memanfaatkan data secara optimal.
“Ketika kita memiliki komitmen yang kuat, data yang dihasilkan akan semakin berkualitas dan bermanfaat bagi perencanaan pembangunan,” tambahnya.
Di sisi lain, Statistisi Ahli Madya BPS Kabupaten Garut, Iwan Setiawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menyelaraskan program Satu Data Indonesia di tingkat daerah. Salah satu fokus utama adalah penyepakatan data Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Garut.
“Ke depan, kegiatan statistik akan lebih terarah dengan data yang telah disusun secara terpadu,” jelasnya.
Iwan menekankan bahwa keterlibatan OPD sangat krusial dalam mewujudkan satu data di Kabupaten Garut. Diskominfo, sebagai wali data, diharapkan mampu menginisiasi terbentuknya Forum Satu Data yang berperan dalam integrasi dan validasi data daerah.
“Dengan adanya Forum Satu Data, data statistik Kabupaten Garut tidak hanya mengandalkan BPS, tetapi juga didukung oleh OPD yang menghasilkan data sektoral berkualitas,” pungkasnya.(Red).