Loading Now

BPBD Garut Selenggarakan Jambore Relawan di Situ Bagendit untuk Tingkatkan Kesiapan Bencana

GARUT BERKABAR, Banyuresmi – Kabupaten Garut menghadapi berbagai ancaman bencana, baik alam, non alam, maupun sosial. Berdasarkan kajian BNPB, Indeks Risiko Bencana (IRB) Kabupaten Garut pada tahun 2023 mencapai 147.39, termasuk dalam kategori risiko tinggi.

“Hasil kajian BNPB menunjukkan bahwa IRB Kabupaten Garut Tahun 2023 sebesar 147.39, tergolong tinggi,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Garut, Bambang Hafidz, Rabu (07/08/2024), saat membuka Jambore Relawan Penanggulangan Bencana di Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi.

Bambang menambahkan, hingga 30 Juni 2024, Kabupaten Garut mengalami 124 kejadian bencana yang didominasi oleh tanah longsor, banjir, dan cuaca ekstrem. “Kondisi ini membutuhkan penanganan bencana yang terarah, menyeluruh, dan terpadu,” lanjutnya.

Upaya penting lainnya adalah pendidikan dan pelatihan kebencanaan bagi relawan. Bambang berharap jambore ini dapat meningkatkan kompetensi relawan dalam manajemen penanggulangan bencana, teknik SAR dalam air, serta teknik evakuasi dan pertolongan darurat.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefullah, menjelaskan bahwa jambore ini bertujuan meningkatkan kompetensi relawan dalam penanggulangan bencana, khususnya pada keadaan darurat. Kegiatan ini diikuti oleh 161 peserta dari berbagai organisasi dan diisi oleh pemateri dari BPBD Garut, FAJI Jawa Barat, FAJI Garut, BMKG, dan PMI Cabang Garut. (ASP)

Share this content: