Ancaman DBD Semakin Mengkhawatirkan di Garut: Faktor Curah Hujan Dituding sebagai Penyebab Utama

- Jurnalis

Rabu, 13 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kab. Garut, Asep Surahman.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kab. Garut, Asep Surahman.

GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut mengonfirmasi lonjakan drastis kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada awal tahun ini.

 

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Garut, Asep Surachman, hingga minggu pertama Maret 2024, tercatat 532 kasus DBD di wilayah tersebut. Pada Selasa (12/3/2024), Kemarin. Rabu, (13/03/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Meskipun angka kasus meningkat, belum ada laporan kematian terkait penyakit ini.”Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

 

Pada tahun 2023, terdapat 786 kasus, sementara dalam dua bulan pertama tahun 2024, telah terjadi 532 kasus. Artinya, setengah dari jumlah kasus tahun lalu terjadi dalam waktu yang relatif singkat di tahun ini,

” ujar Asep dalam pernyataannya.Asep menjelaskan bahwa peningkatan kasus DBD menyebar luas di hampir semua wilayah Garut, terutama di daerah perkotaan dan bagian utara seperti Limbangan dan Selaawi.

Baca Juga :  Garut Jadi Tuan Rumah Kejurda Catur Jawa Barat 2024

 

Faktor curah hujan tinggi diduga menjadi pemicu utama peningkatan kasus ini, menciptakan genangan air yang menjadi tempat berkembangbiak bagi nyamuk Aedes Aegypti, penyebab DBD.

“Penyebaran DBD merata, bahkan sudah terjadi di wilayah selatan. Di utara, kasus terbanyak terjadi di daerah Malangbong, Limbangan, dan Selaawi. Sedangkan di perkotaan seperti Garut Kota, Karangpawitan, Tarogong Kaler, dan Tarogong Kidul, jumlah kasus juga cukup signifikan,” jelasnya.

 

Dalam pengamatan lapangan, pihaknya menemukan banyak kasus di mana jentik-jentik nyamuk ditemukan di rumah-rumah saat penyelidikan epidemiologi.

 

Selain itu, Asep juga mengingatkan bahwa nyamuk pembawa DBD dapat bersarang di tempat-tempat tak terduga seperti tempat minum hewan peliharaan, dispenser, lemari es, dan vas bunga.

 

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna mengurangi risiko penularan.”Jika PSN tidak diterapkan, kasus DBD akan terus bertambah.

Baca Juga :  Pemkab Garut Terapkan Strategi 4K Kendalikan Inflasi di High Level Meeting TPID

 

Nyamuk DBD ini umumnya muncul selama musim hujan dan berkembang biak di dalam wadah-wadah yang berisi air bersih, seperti air hujan yang tergenang di botol atau wadah tertentu,” ucap Asep.

 

Dinkes Kabupaten Garut telah menyiagakan seluruh fasilitas kesehatan untuk menangani kasus DBD dan mengingatkan masyarakat untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala DBD seperti demam tinggi mendadak hingga mencapai suhu di atas 38 derajat Celsius, di Puskesmas setempat atau fasilitas kesehatan terdekat.

 

Melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR), Dinkes terus memantau kasus DBD secara real-time untuk mengambil tindakan pencegahan yang sesuai.

“Dengan SKDR, Puskesmas, rumah sakit, dan semua fasilitas kesehatan melaporkan kasus harian, mingguan, dan bulanan secara real-time, memungkinkan kami untuk bertindak cepat,” tandasnya. (DK).

Berita Terkait

Kanit Tipidter Polres Garut Selamatkan Pendaki Remaja Alami Hipotermia di Gunung Sagara
Polres Garut Peringati Hari Juang Polri 2025, Kokohkan Komitmen Bhayangkara untuk Bangsa
Polsek Cibatu Tanggap Atasi Kebakaran Rumah Warga di Pasir Junti
BAZNAS KAB. GARUT MENGUCAPKAN Selamat Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 80 – 17 Agustus Tahun 2025
10 Ribu Anak Ayam Tewas Terpanggang, Kandang di Selaawi Jadi Lautan Api
Kapolda Jabar Tinjau Lokasi Tragedi Pesta Rakyat Garut, Pastikan Proses Evakuasi dan Investigasi Berjalan
Getaran Terasa di Sejumlah Wilayah, Gempa M4,4 Guncang Pangandaran dari Laut
“Dia Hanya Ingin Makan Gratis” Tangis Ibu Penjual Gorengan Usai Putrinya Tewas dalam Kerumunan Pesta Rakyat
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 24 Agustus 2025 - 15:12 WIB

Kanit Tipidter Polres Garut Selamatkan Pendaki Remaja Alami Hipotermia di Gunung Sagara

Kamis, 21 Agustus 2025 - 11:29 WIB

Polres Garut Peringati Hari Juang Polri 2025, Kokohkan Komitmen Bhayangkara untuk Bangsa

Rabu, 20 Agustus 2025 - 14:39 WIB

Polsek Cibatu Tanggap Atasi Kebakaran Rumah Warga di Pasir Junti

Minggu, 17 Agustus 2025 - 09:55 WIB

BAZNAS KAB. GARUT MENGUCAPKAN Selamat Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 80 – 17 Agustus Tahun 2025

Senin, 21 Juli 2025 - 10:22 WIB

10 Ribu Anak Ayam Tewas Terpanggang, Kandang di Selaawi Jadi Lautan Api

Berita Terbaru