Petugas BPBD Garut bersama aparat Kecamatan Pasirwangi dan relawan meninjau lokasi ambruknya TPT drainase di Kampung Inpres RT 01 RW 11, Desa Sarimukti, Sabtu (6/4/2025). Longsoran akibat curah hujan tinggi ini menyebabkan kerusakan pada tiga rumah dan satu kolam warga. (Foto: Dok. Pemerintah Kec. Pasirwangi, Kabupaten Garut)
GARUT BERKABAR, Pasirwangi – Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Sabtu (5/4/2025), memicu ambruknya Tembok Penahan Tanah (TPT) drainase di Desa Sarimukti. Insiden tersebut mengakibatkan kerusakan pada tiga rumah warga dan satu kolam ikan.
Kejadian terjadi sekitar pukul 16.00 WIB di Kampung Inpres RT 01 RW 11. Derasnya curah hujan sejak siang hingga sore hari menyebabkan saluran drainase tak mampu menampung debit air, sehingga TPT sepanjang 4 meter dengan tinggi 3 meter dan lebar 0,5 meter longsor dan terbawa arus.
Tiga rumah terdampak longsoran, dengan kerusakan pada sejumlah perlengkapan rumah tangga. Adapun pemilik rumah yang terdampak antara lain:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Iwan (40), buruh dengan lima tanggungan
H. Acin (65), petani dengan dua tanggungan
Firman (45), petani dengan dua tanggungan
Satu kolam milik warga setempat juga terendam material longsor.
Camat Pasirwangi, Bambang Rudijanto, menyatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, total kerugian material ditaksir mencapai Rp10 juta. “Kami telah melakukan penanganan awal bersama tim gabungan, termasuk pembersihan material longsor dan koordinasi untuk bantuan logistik melalui KSB Desa Sarimukti,” ujarnya.
Tim dari BPBD Garut, Satpol PP, pemerintah desa, dan relawan masih terus melakukan pembersihan di lokasi kejadian. Warga terdampak saat ini masih menempati rumah mereka masing-masing.
Sebagai langkah antisipatif, pembangunan ulang TPT atau pemasangan beronjong disebut menjadi kebutuhan mendesak untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.(Red).
Penulis : Admin
Editor : Rizkq
Sumber Berita : (Foto: Dok. Pemerintah Kec. Pasirwangi, Kabupaten Garut)