GARUT BERKABAR, Tarogong Kaler – Sebanyak 20 tokoh agama milenial di Kabupaten Garut mengikuti pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) dalam upaya percepatan pencegahan stunting.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pelatihan ini diadakan oleh Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, dan berlangsung di Meetingroom Hotel Bintang Redante, Jalan Prof. K.H. Cecep Syarifuddin, Kecamatan Tarogong Kaler, pada Selasa (14/05/2024).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana.Pelatihan ini merupakan bagian dari pendampingan yang dilakukan oleh Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta bersama Pemkab Garut, dan akan berlangsung selama tiga hari, dari 14 hingga 16 Mei 2024.
Para tokoh agama milenial tersebut akan menerima pelatihan sebelum terjun langsung ke masyarakat untuk mengedukasi tentang stunting.Sekda Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menyampaikan apresiasi atas konsistensi Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta dalam membantu percepatan penurunan stunting di Garut.
Menurut Nurdin, tokoh agama milenial diharapkan dapat membawa pengaruh besar dalam menyampaikan visi dan misi penurunan stunting kepada masyarakat.”Nah, inilah yang akan kita poles, sehingga visi misi substansi stunting ini sampai kepada masyarakat melalui tokoh-tokoh agama ini,” ujar Nurdin.
Nurdin berharap pelatihan ini akan memperkuat edukasi tentang stunting dan mendorong perubahan perilaku masyarakat, sehingga Kabupaten Garut bisa mencapai Zero New Stunting.
Perwakilan Yayasan Cipta, Wihdaturrahmah, menjelaskan bahwa tokoh agama milenial yang dilatih merupakan tokoh kunci yang telah disepakati oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Garut.
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas para tokoh agama, khususnya dalam pengetahuan tentang stunting.
Materi pelatihan mencakup definisi stunting, strategi komunikasi perubahan perilaku, peran tokoh agama, dan rencana tindak lanjut.
“Outputnya nanti peserta diminta untuk menuliskan naskah ceramah yang akan dibukukan dan didokumentasikan dalam bentuk buku saku, yang dapat digunakan oleh tokoh agama lain dan OPD dalam edukasi ke masyarakat,” jelas Wihdaturrahmah.
Ia berharap kegiatan ini bermanfaat bagi peserta dan masyarakat Kabupaten Garut secara keseluruhan.”Kami berharap TPPS Kabupaten Garut bisa melanjutkan pelatihan ini bagi tokoh agama yang belum mendapatkan kesempatan,” tambahnya.(DK).
Share this content: @GarutBerkabar