Peduli Sesama di Bulan Ramadan, DPC PDIP Garut Santuni Masyarakat Kurang Mampu

Admin - Jurnalis

Minggu, 30 Maret 2025

URL berhasil dicopy

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menghadiri Pelaksanaan Bersama & Santunan Bersama Anak Yatim, Pemulung, Ojol, Pengayuh Becak, Supir Angkot dan Insan Pers yang berlangsung di Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Garut, Jalan Merdeka, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Sabtu (29/3/2025).

GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – DPC PDIP Kabupaten Garut menggelar kegiatan buka puasa bersama dan santunan bagi anak yatim, pemulung, pengemudi ojek online (ojol), pengayuh becak, sopir angkot, serta insan pers. Acara yang berlangsung di Sekretariat DPC PDIP, Jalan Merdeka, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pada Sabtu (29/3/2025) ini turut dihadiri oleh Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin.

Dalam sambutannya, Bupati Syakur mengapresiasi inisiatif DPC PDIP Kabupaten Garut yang menunjukkan kepedulian sosial terhadap masyarakat kurang mampu.

“Kegiatan ini adalah bentuk nyata kepedulian dan solidaritas sosial di bulan Ramadan. Saya mengapresiasi Ketua DPC PDIP, Pak Yudha, beserta seluruh pihak yang telah berbagi rezeki dengan sesama,” ujar Syakur.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk membantu mereka yang membutuhkan serta mempererat hubungan antara masyarakat dan pemerintah daerah.

Ketua DPC PDIP Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari aksi sosial yang telah dilakukan sebelumnya. Pada 24 Maret 2025, pihaknya menyalurkan bantuan sembako dan santunan kepada pemulung dan pengayuh becak di berbagai wilayah Kabupaten Garut.

Salah satu cerita yang menjadi perhatian adalah kondisi Pak Ayi, seorang pemulung paku yang hanya mampu mengumpulkan Rp15.000 per hari dari hasil menjual lima kilogram paku yang dikumpulkannya menggunakan magnet. Menurut Yudha, kondisi ini mencerminkan masih adanya kemiskinan ekstrem di Kabupaten Garut.

Melalui acara buka puasa bersama ini, DPC PDIP Kabupaten Garut juga berharap pemerintah daerah semakin memperhatikan masyarakat kurang mampu dengan program bantuan sosial yang lebih merata.

“Keluarga seperti Pak Ayi harus mendapat bantuan yang layak, seperti BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI), Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan kewirausahaan, serta Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk anak-anak mereka. Ini adalah tanggung jawab bersama agar mereka bisa keluar dari jerat kemiskinan,” tegas Yudha.(Red).