Monitoring dan Evaluasi Stunting di Kabupaten Garut, Libatkan 250 Personel Dari 27 Kabupaten/Kota

- Jurnalis

Rabu, 10 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GARUT BERKABAR – Pada Selasa (09/07/2024), Kabupaten Garut menjadi lokasi Monitoring dan Evaluasi (Monev) serta Edukasi dan Hiburan (Edutainment) terkait stunting oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Jawa Barat dan Dinas Kesehatan (Dinkes) dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Acara berlangsung di Desa Wanajaya dan Desa Wanasari, Kecamatan Wanaraja.

Kegiatan Monev ini bertujuan mempercepat penurunan angka stunting dengan tim dari Dinkes Provinsi Jawa Barat bersama lintas sektor yang langsung turun ke lapangan untuk mengidentifikasi balita stunting di dua desa tersebut.

Drg. Emma Rahmawati, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Jabar, menjelaskan bahwa kegiatan ini membantu menyamakan pemahaman dalam mencapai target Jawa Barat Zero New Stunting. Berbagai program seperti Geber SiJumo dan Jamilah telah diluncurkan untuk mendukung literasi stunting, imunisasi, pencegahan DBD, penanggulangan TBC, serta menjaga ibu hamil dan lingkungan bersih.

Dr. Tri Cahyo Nugroho, Kabid Kesmas Dinkes Kabupaten Garut, menyatakan bahwa edutainment ini adalah jambore tenaga promosi kesehatan (promkes) se-Jawa Barat yang tahun ini berfokus pada stunting dan diadakan di Garut. Sekitar 250 personel dari 27 kabupaten/kota dibagi menjadi 27 tim yang mengunjungi 85 keluarga untuk mengedukasi dan mengidentifikasi faktor-faktor stunting.

Kecamatan Wanaraja dipilih karena telah menunjukkan penurunan stunting yang signifikan. Tim berharap prevalensi stunting di Kabupaten Garut terus menurun melalui upaya bersama pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Sub Koordinator Kesehatan Keluarga (Kesga) Gizi Dinkes Kabupaten Garut, Sri Prihatin, mengungkapkan bahwa Monev ini melibatkan kunjungan ke 15 balita, dengan fokus pada kebersihan lingkungan, akses air bersih, jamban sehat, pola asuh, dan pemantauan tumbuh kembang di Posyandu. Diharapkan hasil Monev tahun ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya dan Kecamatan Wanaraja tidak lagi menjadi lokus stunting di masa mendatang. (DK)
Baca Juga :  PeSOKab 2024, Ajang Bergengsi bagi Atlet Berkebutuhan Khusus Kabupaten Garut

Berita Terkait

Garut Jadi Lumbung Jagung Jabar, Gubernur Dedi Mulyadi Dorong Pertanian Terintegrasi
Gubernur Jabar Tegaskan Sanksi Tegas bagi Pelaku Pelecehan Seksual, Korban Dapat Bantuan Lengkap
MHU Resmi Hadir di Garut, Staf Ahli Bupati Dorong Peningkatan Spiritual Warga
Leuwigoong Tunjukkan Dominasinya di MTQH Garut 2025, Wabup Soroti Nilai Persatuan dan Pemberdayaan UMKM
Bale Pakuan Jadi Pusat Pelayanan dan Budaya: Ribuan Warga Antusias Hadiri “Abdi Nagri Nganjang Ka Warga”
ITG Festival 2025, Bukti Garut Siap Melangkah ke Panggung Global
Pemkab Garut Siap Sambut Jalur KA Baru ke Jateng dan Jatim, Ini Langkah Konkret Dishub
MTQH Ke-45 Resmi Dibuka, Bupati Garut Ajak Jadikan Al-Quran Sebagai Pedoman Hidup
Berita ini 0 kali dibaca