GARUT BERKABAR, Cisurupan – Nasib pilu dialami oleh Bapak Een, seorang warga Kampung Karikil RT 02 RW 11, Desa Sukatani, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Di usianya yang ke-66, beliau harus berjuang melawan penyakit stroke sembari tinggal di rumah yang hampir roboh bersama keluarganya yang berjumlah tujuh orang. Kondisi ini semakin memprihatinkan di tengah musim hujan dengan curah hujan yang tinggi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Rumah yang dihuni Bapak Een bersama istri, anak, menantu, dan tiga cucunya ini sudah tidak layak. Dinding kayunya rapuh, atapnya bocor, dan tidak dilengkapi kamar mandi yang memadai. Ketika hujan deras, air masuk ke dalam rumah, dan saat angin kencang berembus, rumah bergoyang. Keadaan darurat ini diceritakan oleh Kang Abuy, seorang tetangga yang secara sukarela membantu keluarga tersebut.
“Kondisi rumah sangat memprihatinkan. RT dan RW setempat sedang berusaha menggalang donasi seadanya. Beberapa warga sudah menyumbangkan bahan kayu, tetapi itu belum cukup untuk memperbaiki rumah secara menyeluruh. Pengajuan bantuan ke pihak desa sudah lama diajukan, namun belum ada realisasi. Bahkan bantuan PKH yang diharapkan datang secara rutin kadang tidak terealisasi,” kata Kang Abuy, Kamis (26/12/2024).
Dalam percakapannya dengan Garut Berkabar, Kang Abuy menyampaikan kekhawatirannya terhadap keselamatan keluarga ini. Ia menekankan bahwa kondisi rumah tersebut sangat rentan, terutama saat musim hujan. “Kalau tidak segera ditangani, rumah ini bisa roboh dan mengancam keselamatan penghuninya,” tambahnya.
Selain itu, Kang Abuy mengungkapkan bahwa keluarga Bapak Een sangat bergantung pada bantuan dari masyarakat sekitar. Namun, keterbatasan dana dan tenaga membuat gotong royong ini belum mampu mengatasi permasalahan secara menyeluruh. Ia berharap pemerintah kabupaten Garut dan pihak terkait segera turun tangan untuk memberikan bantuan yang konkret.
“Kami sangat berharap pemerintah segera membantu. Ini situasi darurat yang tidak bisa dibiarkan terlalu lama,” ujarnya penuh harap.
Semangat gotong royong masyarakat setempat patut diapresiasi, tetapi solusi jangka panjang tetap menjadi kebutuhan mendesak. Pemerintah diharapkan segera memberikan perhatian, baik berupa renovasi rumah maupun bantuan lainnya, untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan keluarga Bapak Een.
Kang Abuy, mengajak semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga sosial, dan individu dermawan, untuk bersinergi dalam membantu keluarga ini keluar dari situasi kritis. Bantuan sekecil apa pun akan sangat berarti untuk memberikan kehidupan yang lebih layak bagi mereka.(Red).
Share this content: @GarutBerkabar