
GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menetapkan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana, di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Senin (10/3/2025).
Dalam rapat tersebut, hadir sejumlah pejabat terkait, termasuk Kepala Pelaksana BPBD Garut Aah Anwar, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Bambang Hafidz, serta beberapa kepala dinas lainnya.
Nurdin Yana menegaskan bahwa Pemkab Garut siap menangani dampak bencana di beberapa wilayah yang terdampak. “Pemulihan ini bersifat non permanen dengan skema tanggap darurat selama 14 hari di tiga titik utama, yaitu Bungbulang, Pakenjeng, dan Cilawu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Garut Aah Anwar menyampaikan bahwa status siaga ini diberlakukan sebagai respons atas meningkatnya kejadian bencana sejak 17 Oktober 2024 hingga 28 Februari 2025, dengan total 244 kejadian, meliputi tanah longsor (136 kejadian), angin kencang (90 kejadian), dan banjir (18 kejadian).
Bencana ini mengakibatkan kerusakan pada 483 rumah warga, merusak fasilitas umum, serta menyebabkan korban jiwa dan luka-luka. Oleh karena itu, BPBD Garut akan segera melakukan perbaikan infrastruktur, termasuk jalan, jembatan, sekolah, dan tempat ibadah yang terdampak.
Dengan penetapan status tanggap darurat mulai 11 hingga 25 Maret 2025, diharapkan langkah-langkah pemulihan dapat segera dilakukan demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat.(Red).
Penulis : Admin
Editor : Rizkq
Sumber Berita : Diskominfo Kab.Garut