
GARUT BERKABAR, Samarang – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bandung melakukan studi tiru ke Pasar Wisata Samarang, Kabupaten Garut, pada Kamis (27/2/2025) untuk mempelajari pengelolaan pasar yang telah berstandar nasional.
Kunjungan tersebut dipimpin oleh Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Pelaku Distribusi Perdagangan, Ence Iing Ibrahim, dan disambut langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut, Ridwan Effendi, beserta jajaran.
Ridwan mengungkapkan bahwa dua aspek utama yang menjadi perhatian dalam studi tiru ini adalah sistem pengelolaan retribusi pasar dan manajemen persampahan.
“Kami berharap kunjungan ini dapat memberikan manfaat bagi kedua daerah dalam meningkatkan tata kelola pasar, baik dari segi retribusi maupun pengelolaan sampah,” ujar Ridwan.
Menurutnya, kehadiran Disperdagin Kabupaten Bandung bisa menjadi inspirasi bagi pihaknya untuk terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan kepada pedagang serta masyarakat yang berbelanja di pasar rakyat.
Sementara itu, Ence Iing Ibrahim menuturkan bahwa pihaknya banyak belajar dari sistem pengelolaan Pasar Wisata Samarang, terutama dalam hal kebersihan, ketertiban, keamanan, hingga pengaturan parkir.
Salah satu hal yang paling menarik perhatian adalah sistem pengelolaan sampah yang telah terstruktur dengan baik.
“Di sini, sampah yang awalnya tercampur sudah dipilah antara organik dan anorganik, sehingga lebih mudah dikelola. Ini sangat menarik dan kami berencana menerapkannya di Kabupaten Bandung,” ungkap Ence.
Ia menambahkan bahwa Garut dipilih sebagai lokasi studi tiru karena memiliki beberapa pasar yang telah bersertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI), selain faktor kedekatan wilayah.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya akan mengolah informasi yang diperoleh dari kunjungan ini, menganalisisnya, dan mencari cara terbaik untuk menerapkannya di Kabupaten Bandung.
“Harapan kami, baik Kabupaten Bandung maupun Garut bisa sama-sama berkembang dalam pengelolaan pasar, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh pedagang dan masyarakat luas,” tutup Ence.
Pasar Wisata Samarang sendiri telah mengantongi sertifikasi SNI sejak 2024. Pasar yang berdiri sejak tahun 1940 ini mengalami revitalisasi pada 2016 dan kini memiliki 583 kios serta 916 lapak Pedagang Kaki Lima (PKL).(Rsm).
Penulis : Admin
Editor : Rizky
Sumber Berita : Diskominfo Kab. Garut