Agus mengungkapkan bahwa saat ini terdapat delapan pelaku usaha batik produktif di Garut. Sebagian dari mereka dibiayai oleh pemerintah daerah, sementara yang lain berdiri sendiri. “Batik Garut memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya diminati oleh pasar internasional,” kata Agus. Rabu,(02/10/2024).
Beberapa negara yang telah mengunjungi galeri batik milik Agus, SHD Larutan Asli, termasuk Jepang, Belanda, Prancis, dan Polandia. “Mereka sangat tertarik dengan keunikan dan kualitas batik Garut. Kami sudah menandatangani beberapa perjanjian ekspor dengan negara-negara tersebut,” lanjutnya.
Sebagai pengusaha batik, Agus merasa bangga dapat melanjutkan usaha keluarganya. “Kami tetap menjaga kualitas dan tradisi pembuatan batik yang diwariskan secara turun temurun, namun tetap berinovasi sesuai dengan selera pasar global,” tuturnya.
Agus juga berharap, ke depannya semakin banyak pelaku usaha batik di Garut yang bisa menembus pasar internasional. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pengrajin batik di Garut yang telah bekerja keras untuk memajukan industri batik. Semoga kita terus berjaya,” pungkasnya. (Vik)